Teknik Supaya Berita Jadi Memikat

De Les Feux de l'Amour - Le site Wik'Y&R du projet Y&R.

Wartawan muda seringkali menulis cerita dengan isi yang “salah”. Wartawan acap menulis tentang berbagai informasi rinci tetapi melupakan ahad hal. Segala sesuatu itu? Tidak lain soal manusia tersebut sendiri. Padahal wartawan sebenarnya menulis utk orang beda. Sementara khalayak sangat menyenangi berita mengenai mereka seorang diri bukan yang lain.

Sebagai contoh, wartawan bercerita jenjang lebar soal banjir menggenangi sebuah wilayah, longsor terjadi di satu buah tebing, pongsu meletus dan sebagainya. Berbagai data tentang banyaknya gempa, erupsi gunung dan sebagainya mengisi taman. Tapi tidak lupa pati sebuah pemberitahuan adalah khalayak.

Jika menoreh http://www.berbagionline.com/ tentang gempa, tekankan lawan dampaknya lawan manusia. Nasihat tentang oknum merupakan urusan yang tetap ditunggu sama pembaca yang ingin mengetahui nasib sesamanya. Jadi jika yang wartawan memberitakan penderitaan, misalnya, tanpa hanya merampas pakar urusan gunung. Pastikan apa upaya bagi oknum di seputar gunung pecah itu.

Sebagai contoh, wawancara keluarga yang pada itu mencari saudaranya. Ikuti kemana dia mencoba hingga ke hutan, pos pelarian, rumah nyeri, dan seterusnya. Drama pencarian korban itu lebih ribut dibandingkan semuanya catatan urusan banyaknya gempa.

Tentukan angle cerita

Tepat banyak kaul manusia yang bisa ditulis wartawan. Pasti tugas selanjutnya buat wartawan adalah menjadikan cerita yang paling merampok. Di sinilah persaingan wartawan satu beserta yang lain. wartawan yang tajam mata akan mendapatkan cerita yang lebih mempesona dibandingkan responden lain.

Bagi menentukan cerita mana yang menarik, wartawan harus belajar menentukan angle berita ataupun sudut tengadah. Wartawan yang meliput kayau bisa menggali cerita dari berbagai angle. Karena wartawan biasanya mempunyai waktu kecil, maka dia harus menyeleksi satu wahid dua angle yang benar-benar menarik. Pada hal berikut, wartawan yang ada tatkala lapangan harus berkordinasi secara redaktur yang kantor yang akan meritul berita tersebut.

Sebuah penderitaan tantang luruh mempunyai padat angle: proses pencarian korban tewas, jumlah pengungsi dan penanganannya, karya satu sanak yang rongsok, para tokoh penggundulan alas penyebab terkelupas, dan sebagainya. Dari berbagai pilihan tadi carilah angle yang terbaik yang cocok dengan media yang akan memuat. Angle yang diambil tetap sangat tersangkut dari tabiat media. Syarat yang padat dibaca anak muda dengan yang tua tetap berbeda.

Mengatur jurang dengan sumber

Dalam hal ini, wartawan harus uniform bersikap obyektif. Wartawan kudu bisa menutupi jarak dengan sumber tuturan. Dalam kejadian korban banjir, wartawan uniform harus bersuara tenang, kritis dan gak mudah terhasut atau terharu berlebihan.

Sesekali cerita seorang korban uzur bisa luar biasa mengharukan serta wartawan bisa terbawa perasaannya. Itu sangat normal. Pada keadaan tertekan, pengusngsi mampu saja begitu putus asa & cenderung mengelirukan banyak orang. Senyampang dia terpesong jumlah sasaran yang sedikit, penolong yang bukan cekatan, dokter yang tersangkut datang dan lain-lain.

Jangan beropini detik menulis petunjuk

Wartawan tetap punya sentimen tersendiri tatkala menyaksikan satu bencana alias peristiwa berbeda. Ini manusiawi. Tapi sentimen wartawan tidak bisa menjadi pusat tulisan. Wartawan harus konsisten menoreh berita atas pengakuan daripada para sumber. Wartawan menyarikan berita dengan mengutip orang-orang yang ditemui di lokasi.

Bersikap sederhana

Wartawan melakukan tugas beserta kerendahan hati tidak sok-sokan. Bersikaplah pengertian kepada sumber berita. Dalam prinsipnya pencari berita tak bermaksud mencari masalah menyendirikan menyelesaikan penyakit yang dihadapi masyarakat.

Outils personnels